Rabu, 4 Jan 2023 Kat : Informasi

Sejarah Desa Bandung

Sejarah Desa Bandung

4 menit baca
Dilihat : 212x
illustrasi-ai-ds-bandung

Desa Bandung terletak di utara sungai Brantas serta terbagi oleh sungai kecil yang melintas di tengah desa. Mayoritas penduduk bekerja sebagi petani.

Desa Bandung Sebelum tahun 1974  merupakan desa yang sangat  subur gemaripah lojinawi karena memiliki sungai yang terhubung langsung dengan sungai Brantas. Namun setelah bendungan karangkates Malang dibangun air Kali Brantas berkurang yang akibatnya kali bandung tidak berfungsi lagi.

Konon Desa Bandung merupakan hamparan sungai yang luas sekali. Bahkan ada yang mengatakan seluruh tanah pekarangan yang ada di desa Bandung dulunya adalah lembah sungai. Hal tersebut bisa di buktikan jika tanah pekarangan di gali dengan kedalaman 2 meter pasti tanahnya berpasir seperti pasir kali Brantas.

Kali Bandung merupakan anakan kali Brantas terbesar setelah kali mas. Kali bandung juga mengalir ke dusun Pelabuhan desa Ngabar. Konon dusun tersebut juga merupakan pelabuhan terbesar tempat bersingganya kapal sebelum menuju Bumi Mojopahit. Kali Bandung juga sebagai jalan lalulintas air dari Mojopahit menuju kerajaan –kerajan di luar pulau Jawa. Pada saat tentara Tar-Tar dari daratan Mongolia ingin menghanjurkan kerajaan Singosari Kali Bandung pun ikut berjasa.

Sirno Ilang Kertaning Bumi 1400  tahun saka Negeri Mojopahit Runtuh Pemerintahannya  pindah ke bumi Mataram. Mojopahit tinggal sisa-sisa kejayaan, masyarakat mulai gelisa kenyamanan dan keselamatannya sudah tidak mendapat jaminan, Di sana sini banyak kerusuhan masyarakat sudah tidak  konduksif  lagi, dan yang paling berbahaya bila kerusuhan itu datang dari luar mojopahit.

Untuk mengantisipasi  perusuh baik dari luar pulau ataupun utara mojopahit, maka dikirimlah senopati Mojopahit yang bernama Mbak Karang jiwo, Karang Jiwo Punya Arti Karang Atau Pekarangan,  Jiwo dari kata Ji Artinya Satu, Wo artinya Nyawa, Mbah Karang jiwo adalah seorang utusan Mojopahit yang menempati pekarangan seorang diri yang sekarang disebut Karang Jiwo. Beliau tinggal di tepih barat Kali Bandung yang sekarang menjadi Dusun Ngudi. Ngudi artinya Ngupadi (mencari), mengemban tugas suci seorang diri untuk menyelamatkan bumi Mojopahit dari para perusuh. Mbah Karangjiwo disamping mengemban tugas dari kerajaan beliau juga mengajarkan ilmu pertanian dan ilmu kanuragan. Bumi karangjiwo disamping tempat tinggalnya juga sebagai tempat berkumpulnya masyarakat untuk menimba ilmu dari Mbah Karangjiwo. Hal tersebut bisa dilihat dari bekas peninggalan bersejarah berupah Punden Karang Jiwo Yang sejatinya adalah tempat ibadah atau semacam Candi sekalih gus tempat beliau tinggal. Mbah Karang Jiwo dalam melaksanakan tugasnya di bantuh oleh penduduk setempat.

Walaupun Mbah karangjiwo sudah berusaha sekuat tenaga tapi dalam upayanya masih banyak perusuh yang lolos. Guna memperkuat pasukan Kali Bandung Kesultanan Mataram  mengutus seorang seno patih dengan juluk Mbak Balong Mrutu atau Balong Truno. Balong Truno Punya Arti Balong Lembah Sedang Truno Laskar atau prajurit.  Mbah Balong Truno atau Balong Mrutu berjuang bersama pasukannya  tinggal di tepi timur Kali Bandung. Dalam menjalankan tugasnya Mbah Balong Mrutu membuat pertahanan Yang sangat kuat  dan berlapis-lapis. Di sebelah timur Kali Bandung Di bangun pertahanan  Pagerwojo, Pagerjo, pagarluyung Benteng terakhir dari Gedeg. 

Mbah KarangJiwo dan Mbah Balong Mrutu bersama- sama warga dan pasukannya menjaga keamanan dan ketentraman Bumi Mojopahit  di tepih kali Bandung. Mbah balong truno berujar jika ada ramainya jaman desa di tepi kali ini diberi nama DESA BANDUNG. BANDUNG Punya Arti Bersama – sama menanggulangi musuh Mojopahit, bersama-sama menjaga keamanan dan ketentraman bumi Mojopahit Demikian sejarah singkat desa dusun Ngudi dan Dusun Bandung yang masing masing dusun punya karakter yang beda, Warga dusun Ngudi Cenderung pakai budaya Mojopahit dan konon Warga ngudi punya ilmu kanoragan ala mojopahit. Sedang warga bandung karena banyak mendapat ilmu dari Mataram maka cenderung budayanya berbau mataram.

Berikut ini adalah daftar nama Kepala Desa yang memimpin Desa Bandung sejak pertama kali, yaitu:

NONama Kepala DesaMasa Jabatan
1Sumo prawiro djihardjoTahun 1840-1870
2Mbah DinarTahun 1870-1896
3SlemanTahun 1896-1026
4BrontoTahun 1926-1930
5Sumo DiharjoTahun 1930-1966
6SutadjiTahun 1966-1989  
7BanadjiTahun 1989-1997
8Siti AsiahTahun 1997-2007  
9Iva MayawatiTahun 2007-2013  
10Komari ArifinTahun 2013-2019  
11Komari ArifinTahun 2020-2026
Berita Terkait...

balas

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.